Berita Keselamatan - Tuliskan Impian-mu!

Home


Berita Keselamatan - Tuliskan Impian-mu!

Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya (Habakuk 2:2)

Dalam kehidupan ini, setiap orang pasti mempunyai visi tersendiri. Mereka pasti memiliki arah tujuan, goal, dan hasil yang ingin mereka capai.

Lalu bagaimana mereka akan melukiskan impian mereka? Bagaimana mereka akan mencapainya? Dengan apakah mereka akan mencapainya? Semua ini tentunya harus dimulai satu hal, yaitu: menuliskan di kertas.

Para Pemenang, tuliskan semua impian anda di kertas. Tuliskan apa saja yang ingin anda kerjakan. Jabarkan dengan rinci setiap langkah, yang ingin anda ambil dalam mencapai impian tersebut.

Jangan berkata, "Ah tidak ada gunanya, saya menuliskan semua itu. Toh tidak ada apa-apa yang akan terjadi kemudian. Semua akan sama saja!" Tapi percayalah, pada saat anda mulai menuliskan impian anda di kertas, kekuatan supernatural dari Tuhan akan menyertai anda.

Tuhan akan membuat semua itu terjadi! Semua itu tidak akan tetap menjadi impian belaka! Tetapi Tuhan akan mengirim orang-orang di sekitarmu, untuk mewujudkan impian anda menjadi kenyataan. Bahkan apa yang tak pernah anda pikirkan, itu yang akan Tuhan sediakan bagimu!

Hari ini juga, putuskan untuk menulis semua impian anda di kertas. Tuliskan apa yang Tuhan taruh di hatimu. Kemudian serahkan pada Tuhan, semua impian dan rencanamu. Maka Ia akan membuatnya menjadi berhasil.

Sumber : http://business-wisdom.org

Berita Keselamatan -Bersabar dalam penderitaan

Home

Berita Keselamatan -Bersabar dalam penderitaan


1 petrus 5:10
..Kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

Tuhan mengenal hamba-hambaNya yang mengasihi Dia, kadang penderitaan dan beban di ijinkan datang oleh Allah. Tapi tidak datang dari Dia, hanya mengijinkan. Merenung dari kisah Ayub bagaimana dia tetap setia terhadap Allah walau kesusahan menimpanya.

Kesetiaan adalah bentuk kasih kita terhadap Allah, sebab Allah berkuasa atas hidup suka dan dukanya kita. Tetap sabar dan teguhkan hati.

Sebab seperti perumpamaan petani di sawah, dia bangun pagi bawa cangkul tabur benih, panasnya matahari. Dan ketika ia pulang, sudah menuaikah hasil taburannya? Belum !! Dia membawa pulang cangkul dan pakaian berlumur tanah dan keringat.

Di hari besoknya dia berangkat membawa cangkul pergi ke sawah, sepulang dr rumah. Adakah ia dapat hasil tuaiannya? Belum !! Hanya baju lumur tanah, dan keringat . Kemudian besoknya dan besoknya lagi dan lagi sampai suatu ketika petani itu membawa pulang hasil tuaiannya. Begitu juga kesetiaan kita, tetap sabar sebab Allah mengenal dan tahu batas kemampuan kita. Sehingga kuasanya akan tampak tepat pada waktuNya.

Puji Tuhan
Ajari aku selalu untuk tidak bersungut-sungut
Dalam menghadapi pencobaan, sebab aku percaya Engkau adalah Allah yang sanggup dan mau melakukan perkara besar dalam hidupku.
Halleluya. Allah itu baik

Sumber : http://renungan- harian-kita. blogspot. com/

DUSTA ITU MAHAL

Home

Berita Keselamatan -Tanggal: Jumat, 30 Oktober 2009
Bacaan: Kisah Para Rasul 5:1-11
Setahun: Lukas 7-9
Nas: Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada
yang lain, karena kita adalah sesama anggota. (Efesus 4:25)

Judul:
DUSTA ITU MAHAL

Fakultas kedokteran Temple University pernah mengadakan penelitian
menarik tentang kebohongan. Mereka membentuk dua kelompok. Kelompok
pertama diminta menceritakan sebuah kebohongan. Kelompok kedua
diminta untuk berkata benar. Selama aktivitas itu, respons otak
mereka dianalisa dengan mesin MRI. Hasilnya mencengangkan! Ternyata
para "pembohong" mengaktifkan sembilan area di otaknya, sedangkan
orang yang berkata jujur hanya memakai empat area. Untuk berdusta,
ternyata otak bekerja dua kali lebih keras!

Berdusta itu mahal ongkosnya. Tidak hanya melelahkan otak, tetapi
juga menambah dosa. Ananias dan Safira menanggung akibat serius
akibat berdusta. Ini gara-gara mereka memberi persembahan dengan
motivasi salah: ingin dapat nama. Meniru anggota jemaat lain (baca
ayat 32-26), mereka pun menjual tanah, namun hasilnya hanya
dipersembahkan sebagian. Ketika ditanya, mereka mengaku sudah
memberi semuanya. Agar dikenal sebagai dermawan atau donatur utama
gereja, mereka rela berbohong di hadapan Tuhan dan jemaat!

Godaan berbohong muncul saat kita ingin orang memandang kita lebih
dari siapa kita sebenarnya. Lalu kita mulai membual. Mengarang
cerita hebat tentang diri kita. Menampilkan kesan betapa rohaninya
hidup kita. Betapa harmonisnya keluarga kita. Topeng tebal kita
pakai, supaya dianggap "orang berkelas". Betapa melelahkannya hidup
seperti itu! Seorang pendusta akan dibenci Tuhan dan tak dipercaya
sesama. Reputasinya bakal mati. Lebih baik, jujurlah tentang diri
kita. Apa adanya. Anda tak perlu jadi orang hebat. Cukup jadi orang
bersahaja _JTI

BERSIKAPLAH APA ADANYA
MAKA ANDA TAKKAN MERASA PERLU BERDUSTA

e-RH versi web: http://www.renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2009-10-30
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2009/10/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kis.+5:1-11

Kisah Para Rasul 5:1-11

1. Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira
menjual sebidang tanah.
2. Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan
itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki
rasul-rasul.
3. Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis,
sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil
penjualan tanah itu?
4. Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan
setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa
engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan
mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
5. Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah
nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal
itu.
6. Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu,
mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.
7. Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia
tidak tahu apa yang telah terjadi.
8. Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah
tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian."
9. Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh
Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di
depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."
10. Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus
dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka
mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan
menguburnya di samping suaminya.
11. Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang
mendengar hal itu.


Bacaan Alkitab Setahun:
http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Lukas+7-9

Berita Keselamatan -Menegur Dengan Kasih

Home

Berita Keselamatan -Menegur Dengan Kasih


Yang dimaksud dengan menegur adalah memberi teguran, menasehati, mendidik dan mengingatkan. Sikap orang dalam menerima teguran bermacam-macam. Ada yang menerima dengan senang hati, ada yang biasa-biasa saja, ada yang mengiyakan hanya untuk mempercepat proses pembicaraan, ada yang menolak dengan tegas, ada yang berkelit, bahkan ada yang tersinggung dan marah, serta masih banyak lagi reaksi lainnya.

Beberapa kebenaran yang perlu kita ketahui saat menegur orang lain:

1. Menegur haruslah dilandasi dengan kasih. Memang terdapat resiko orang yang ditegur menjadi tidak menyukai kita, tetapi kalau memang ia perlu ditegur, tegurlah!

Mengasihi bukan berarti harus selalu setuju, harus selalu mengiyakan, harus selalu tersenyum manis. Untuk mengasihi diperlukan teguran yang dibungkus dengan kejujuran dan keterusterangan, tanpa pura-pura.

Menegur yang dilandasi oleh kasih akan menutupi pelanggaran orang tersebut. Orang yang ditegur dengan kasih akan lebih mudah menerima teguran yang ditujukan kepadanya dan akibatnya kemungkinan untuk yang bersangkutan berubah menjadi lebih besar. Sebaliknya bila kita menegur dengan tidak berlandaskan kasih, hasilnya adalah pertengkaran. Pertengkaran bukanlah tujuan akhir yang ingin kita capai.

2. Menegur haruslah dengan hikmat. Hikmat akan membantu kita untuk memberi teguran yang tepat. Hikmat di sini berarti meliputi teknik, cara, kata-kata, waktu, tempat, serta situasi dan kondisi untuk penyampaian teguran yang tepat.

3. Hasil dari menegur dengan menggunakan hikmat akan berbuah manis. Awalnya mungkin terdapat gesekan, bahkan mungkin dapat menciptakan konflik dengan yang bersangkutan. Namun, kita tetap perlu mengambil resiko ini.

4. Jangan menahan teguran karena takut terhadap resiko gesekan dan konflik.
Salah satu bentuk kasih adalah teguran yang berhikmat. Saat kita tidak melakukan hal ini, kita berarti tidak takut pada Tuhan. Tidak takut pada Tuhan berarti dosa. Jangan takut menegur bila memang diperlukan!

Lalu bagaimana menegur dengan menggunakan hikmat?

1. Menegur dengan lemah lembut. Kelemahlembutan merupakan salah satu buah Roh yang diperlukan (Galatia 5:23). Lemah lembut bukan berarti lemah atau plin-plan. Lemah lembut merupakan sikap hati yang mau mengerti kondisi dan keterbatasan orang lain.

2. Mengetahui dengan jelas orang-orang yang perlu ditegur, orang-orang yang tidak perlu ditegur, saat dan situasi yang tepat untuk menegur. Walaupun saat kita tahu seseorang itu salah, ada saatnya kita perlu menggunakan hikmat. Ya, tidak serta merta kita dapat menegur, bahkan kadang-kadang menahan teguran atau tidak memberikan teguran memerlukan suatu hikmat tersendiri.

Berikut sejumlah ciri-ciri orang yang tidak perlu ditegur atau Anda sebaiknya menahan teguran pada waktu yang lain:

- Orang yang tidak mau mendengarkan teguran dan tidak mempedulikan teguran, bahkan membenci teguran. Orang-orang ini adalah orang yang akan menguras emosi kita. Jadi, jangan habiskan waktu, tenaga, dan emosi untuk orang yang tidak mau mendengar. Bukan karena kita tidak peduli, tetapi memang ada kesempatan lain yang lebih tepat untuk menegur. Cukup bawa orang ini dalam DOA.

- Orang yang gemar bersilat kata. Saat Anda memberi teguran pada orang yang gemar bersilat kata, orang ini akan terus-menerus memberi jawaban dan alasan. Hemat nafas Anda! Hentikan sampai di situ dan bawa orang ini dalam DOA.

Cara-cara menegur adalah demikian:

1. Menegur hanya berdua saja, tidak di depan orang lain. Orang akan lebih mudah menurunkan ego bila ditegur berdua saja tanpa kehadiran orang lain. Pada saat ada orang lain yang hadir, kecenderungan untuk membela diri dan mempertahankan ego akan lebih besar daripada saat hanya berdua.

2. Bila berdua saja tidak mempan, minta bantuan 1 atau 2 orang lain untuk menegur. Ini harus melihat kasusnya juga. Tidak semua kasus dapat diperlakukan sama. Jika memang diperlukan bantuan dari 1 atau 2 orang lain, lakukanlah!

3. Bila setelah minta bantuan dari 1 atau 2 orang tetap tidak mempan juga, minta bantuan lebih banyak orang. Ini hanya perlu dilakukan untuk kasus-kasus yang sangat serius. Untuk kasus-kasus yang dapat mengundang keresahan bagi orang banyak, hal ini perlu dilakukan. Bila yang bersangkutan masih tidak mau mendengarkan teguran, hemat nafas Anda! Cukup bawa yang bersangkutan dalam DOA Anda.

Jadi, Anda siap memberi teguran? Amin.

Sumber : http://renungan- harian-kita. blogspot. com/

Setiap Badai Akan Berakhir

Setiap Badai Akan Berakhir

Apakah Anda menderita kehilangan baru-baru ini?
Pekerjaan? Suatu hubungan? Barang-barang dicuri dari Anda?

Banyak teman saya kehilangan banyak hal dalam banjir baru-baru ini.
Teman saya kehilangan rumah. Teman saya kehilangan bisnis. Dengan air mata, bibiku berkata, "Bo, aku kehilangan semua barang-barang yang telah terkumpul selama 50 tahun dalam hidupku!" Beberapa teman mengatakan kepada saya bahwa apa yang paling menyakitkan adalah kehilangan semua foto-kenangan seumur hidup .

Teman, aku punya pesan untuk Anda hari ini: Percayalah bahwa setiap badai akan berakhir. Dan setelah badai, pagi baru dimulai.

Ingat bahwa setiap kehilangan adalah sementara.

Jika Anda kehilangan orang yang dicintai, kehilangan itu hanya sementara. Di surga, Anda akan melihat kekasih Anda lagi dan reuni Anda akan berlangsung selamanya.

Jika Anda kehilangan foto, percaya bahwa di surga, Allah akan memberi kembali kepada Anda salinan DVD dari semua kenangan manis yang telah Anda miliki dalam hidup Anda. (Saya tidak yakin versi video apa yang mereka gunakan di sana, tapi saya yakin itu akan menjadi yang paling modern. Mungkin itu berupa virtual video!)

Jika Anda kehilangan hal-hal material atau peluang atau hubungan, percaya bahwa Allah sedang menciptakan ruang bagi sesuatu yang lebih baik untuk menghampiri Anda.

Bagaimana hal ini akan menjadi "lebih baik" ?
Mulai bersyukur.
Ini bukan kesalahan ketik.
Di tengah kehilangan Anda, bersyukur.

Aku tahu kau akan mengeluh, "Bo, bagaimana bisa bersyukur! Aku kehilangan setengah hidupku! "
Yah, bersyukur atas setengah yang lain yang Anda masih miliki.
Jangan berfokus pada apa yang hilang, berfokuslah pada apa yang masih Anda punyai.
Anda punya banyak sekali hal-hal yang baik !
Katakanlah ini bersama-sama dengan saya, "Aku sangat diberkati untuk bisa menjadi stres." (Bukan asli dari saya. Saya dapatkan dari stiker.)

Mengapa bersyukur?

Karena Anda akan menarik hal-hal yang Anda fokuskan. Aku sudah mengatakan sebelumnya berkali-kali, tapi aku akan terus mengatakan hal itu sampai Allah memanggilku pulang. Karena hal tersebut sangat memiliki kekuatan.

Ketika Anda bersyukur, Anda akan menarik lebih banyak berkat dari apa yang Anda syukuri.
Syukur adalah magnet berkat.

Sumber : http://renungan- harian-kita. blogspot. com/

BELAJAR MENGHARGAI ORANG LAIN

BELAJAR MENGHARGAI ORANG LAIN

"Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga." Kolose 4:1

Salah satu dari sekian banyak kebutuhan manusia adalah penghargaan. Entah itu orang kaya, miskin, berpendidikan tinggi atau rendah, tinggal di kota , desa, bahkan yang di daerah terpencil sekali pun, semuanya ingin dihargai. Hubungan antar individu akan berjalan dengan baik dan harmonis apabila masing-masing pribadi saling menghargai: ada pihak yang memberi penghargaan dan ada yang menerima penghargaan.

Semua orang pasti berusaha memperoleh penghargaan dari orang lain; apa pun caranya pasti akan ditempuh. Namun dalam hal memberikan penghargaan kepada orang lain, tidak semua orang mau melakukannya. Contoh nyata adalah hubungan antara tuan dengan hamba, atasan terhadap bawahan. Seorang tuan/atasan selalu ingin dihargai dan dihormati, tetapi belum tentu mau memberikan penghargaan kepada bawahan atau hambanya meskipun mereka sudah bekerja keras dan melakukan yang terbaik. Bukankah ini seringkali terjadi di sekitar kita? Seorang tuan/atasan bertindak semena-mena terhadap bawahannya, bahkan cenderung memandang rendah. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, "Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu;" (ayat 1a), jangan hanya menuntut penghargaan dari bawahan.

Belajarlah untuk memberi penghargaan dan pujian untuk setiap jerih lelah bawahan kita! Memberi penghargaan kepada bawahan akan memacu mereka untuk lebih bersemangat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Sebaliknya bila tuan/atasan hanya mencerca, memaki, merendahkan dan menekan bawahannya, hal itu akan menurunkan semangat dan motivasi kerja. Apalagi para tuan/atasan yang notabene adalah seorang percaya (Kristen), haruslah memberi teladan yang baik dan menjadi kesaksian bagi bawahan kita, bukan malah jadi batu sandungan! Tuhan Yesus sendiri yang adalah Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan "...datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28).

Tuhan menghendaki agar kita saling mengasihi dan saling mendahului dalam memberi hormat (baca Roma 12:10).

Sumber : http://renungan- harian-kita. blogspot. com/

Kekurangan Bukan Alasan

Kekurangan Bukan Alasan

Emmanuel "Manny" Yarbrough pernah merasa minder dengan tubuhnya yang begitu besar. Wajar saja, dengan tinggi 2 meter dan berat badan 350 kg, siapa yang tidak merasa dirinya sebagai orang aneh diantara masyarakat? Akan tetapi, ia tidak mau terus berlarut-larut dalam keterpurukan. Ia memutuskan untuk membuang pikiran negatif tentang dirinya. Ia mulai bangkit dan mencoba untuk menggali potensi yang ada di dalam dirinya. Ia pun mulai mendalami olah raga sumo. Terbukti, olah raga itu sangat cocok dengan tubuhnya yang besar. Setelah bekerja keras dan pantang menyerah, Pria asal AS tersebut telah berhasil menjadi juara dunia amatir Sumo, sekaligus menjadi atlet Sumo paling populer di luar Jepang.

Zakheus, si pemungut cukai kaya di Yerikho yang terkenal dengan tubuhnya yang pendek. Namun kita juga ingat bahwa meski pendek, ia adalah orang yang tidak mudah menyerah. Karena begitu ingin melihat Yesus, Alkitab mencatat bahwa ia kemudian melakukan dua hal. Pertama, ia berlari mendahului orang banyak. Kedua, ia memanjat pohon Ara agar dapat melihat-Nya.

Semua orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan di dalam dirinya. Kadang kala, kita sendiri akan lebih mudah melihat kekurangan diri kita dari pada kelebihan yang kita miliki. Demikian halnya, bagi orang lain, kekurangan sesorang seringkali akan lebih mudah terlihat ketimbang kelebihan.

Kesalahan yang sering terjadi adalah kita hanya sekedar melihat kekurangan kita dan berhenti pada menyesali, atau sekedar meminta orang lain untuk memakluminya. Bukan sikap seperti itu yang dimiliki Zakheus. Zakheus tidak protes atau meratapi kondisi tubuhnya, tetapi ia mau bertindak yaitu berlari dan memanjat. Berlari bebicara tentang bertindak lebih cepat. Memanjat adalah untuk berada di tempat lebih tinggi. Belajar dari Zakheus, jika kita ingin sukses didalam hidup, dibutuhkan lebih dari sekedar menyadari apa kelemahan kita, tetapi terlebih juga menyadari apa kelebihan kita.

Melakukan lebih, itulah kunci sukses.

Jangan biarkan kekurangan kita mengurangi keberhasilan kita.

" Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ."
( Lukas 19 : 4 )

Sumber : http://renungan- harian-kita. blogspot. com/

Kasih terbesar

Kasih terbesar

"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya… "

Pada suatu siang, sebuah peluru mortir mendarat di sebuah panti asuhan di sebuah perkampungan kecil Vietnam. Seorang petugas panti asuhan dan dua orang anak langsung tewas, beberapa anak lainnya terluka, termasuk seorang gadis kecil yang berusia sekitar 8 tahun.

Orang-orang dari kampung tersebut segera meminta pertolongan medis dari kota terdekat. Akhirnya, seorang dokter Angkatan Laut Amerika dan seorang perawat dari Perancis yang kebetulan berada di kota itu bersedia menolong. Dengan membawa Jeep yang berisi obat-obatan dan perlengkapan medis mereka berangkat menuju panti asuhan tersebut.

Setelah melihat keadaan gadis kecil itu, dokter menyimpulkan bahwa anak tersebut sudah dalam keadaan yang sangat kritis. Tanpa tindakan cepat, anak itu akan segera meninggal kehabisan darah. Transfusi darah adalah jalan terbaik untuk keluar dari masa kritis ini.

Dokter dan perawat tersebut segera mengadakan pengujian singkat kepada orang-orang di panti asuhan - termasuk anak-anak, untuk menemukan golongan darah yang cocok dengan gadis kecil itu. Dari pengujian tersebut ditemukan beberapa orang anak yang memiliki kecocokan darah dengan gadis kecil tersebut.

Sang dokter, yang tidak begitu lancar berberbahasa Vietnam - berusaha keras menerangkan kepada anak-anak tersebut - bahwa gadis kecil itu hanya bisa ditolong dengan menggunakan darah salah satu anak-anak itu. Kemudian, dengan berbagai bahasa isyarat, tim medis menanyakan apakah ada di antara anak-anak itu yang bersedia menyumbangkan darahnya bagi si gadis kecil yang terluka parah.

Permintaan itu ditanggapi dengan diam seribu bahasa. Setelah agak lama, seorang anak mengacungkan tangannya perlahan-lahan, tetapi dalam keraguan ia menurunkan tangannya lagi, walaupun sesaat kemudian ia mengacungkan tangannya lagi.

"Oh, terima kasih," kata perawat itu terpatah-patah. "Siapa namamu ?"

"Heng," jawab anak itu.

Heng kemudian dibaringkan ke tandu, lengannya diusap dengan alkohol, dan kemudian sebatang jarum dimasukkan ke dalam pembuluh darahnya. Selama proses ini, Heng terbaring kaku, tidak bergerak sama sekali.

Namun, beberapa saat kemudian ia menangis terisak-isak, dan dengan cepat menutupi wajahnya dengan tangannya yang bebas.

"Apakah engkau kesakitan, Heng ?" tanya dokter itu. Heng menggelengkan kepalanya, tetapi tidak lama kemudian Heng menangis lagi, kali ini lebih keras. Sekali lagi dokter bertanya, apakah jarum yang menusuknya tersebut membuatnya sakit, dan Heng menggelengkan kepalanya lagi.

Tetapi tangisan itu tidak juga berhenti, malah makin memilukan. Mata Heng terpejam rapat, sedangkan tangannya berusaha menutup mulutnya untuk menahan isakan tangis.

Tim medis itu menjadi khawatir, pasti ada sesuatu yang tidak beres. Untunglah seorang perawat Vietnam segera datang. Melihat anak kecil itu yang tampak tertekan - ia berbicara cepat dalam bahasa Vietnam. Perawat Vietnam itu mendengarkan jawaban anak itu dengan penuh perhatian, dan kemudian perawat itu menjelaskan sesuatu pada Heng dengan nada suara yang menghibur.

Anak itu mulai berhenti menangis - dan menatap lembut mata perawat Vietnam itu beberapa saat. Ketika perawat Vietnam itu mengangguk - tampak sinar kelegaan menyinari wajah Heng.

Sambil melihat ke atas, perawat itu berkata lirih kepada dokter Amerika tersebut, "Ia mengira bahwa ia akan mati. Ia salah paham. Ia mengira anda memintanya untuk memberikan seluruh darahnya agar gadis kecil itu tetap hidup."

"Tetapi kenapa ia tetap mau melakukannya ?" tanya sang perawat Perancis dengan heran.

Perawat Vietnam itu kembali bertanya kepada Heng.. dan Heng pun menjawab dengan singkat :

"Ia sahabat saya.."

Sumber : http://renungan- harian-kita. blogspot. com/

DAYA ELASTISITAS

    Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
Tanggal: Selasa, 27 Oktober 2009
Bacaan: 2 Raja-raja 7:3-11
Setahun: Markus 14-16
Nas: Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan
    kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab
    Tuhan menopang tangannya. (Mazmur 37:23-24)

Judul:
                          DAYA ELASTISITAS

 Salah satu permainan yang sedang populer belakangan ini adalah
 bungee jumping. Pemain melompat dari ketinggian (biasanya beberapa
 ratus meter) dengan kaki atau badan diikat pada salah satu ujung
 seutas tali, sedangkan ujung tali lainnya terikat di titik lompatan.
 Kunci permainan ini adalah pada daya elastisitas tali yang terbuat
 dari bahan semacam karet; berfungsi bukan hanya untuk menahan si
 pemain agar tidak jatuh, melainkan juga melambungkannya kembali ke
 atas.

 Manusia sebenarnya memiliki daya elastisitas. Daya ini akan terlihat
 pada waktu kita mengalami keterpurukan. Orang yang memiliki daya
 elastisitas yang baik tidak akan mudah patah serta siap dalam
 menghadapi keterpurukan, sedangkan orang dengan daya elastisitas
 rendah akan tampak lebih rapuh, rentan, dan mudah patah kala
 menghadapi keterpurukan.

 Empat orang kusta dalam bacaan hari ini adalah sekelompok orang yang
 memiliki daya elastisitas yang baik. Mereka hidup pada zaman perang
 yang menghasilkan kesulitan dan kelaparan. Namun, kesulitan hidup
 tersebut tidak membuat mereka duduk diam dan menyerah. Mereka justru
 berpikir bagaimana caranya agar mereka tetap bertahan hidup; dan
 keberanian serta ide kreatif mereka itulah yang akhirnya
 menyelamatkan, bukan hanya mereka berempat, melainkan juga seluruh
 Samaria.

 Harus diakui bahwa kesulitan, bencana, atau krisis, acap kali
 memaksa kita terpuruk. Namun, cara untuk menghadapi keterpurukan
 bukanlah dengan duduk diam dan menyerah dengan keadaan, melainkan
 tidak menyerah dan berpikir kreatif untuk sebuah solusi. Dan,
 yakinlah bahwa langkah orang benar ditetapkan oleh Tuhan _RY


                      JADILAH SEPERTI BOLA KARET
        SEMAKIN DIPUKUL KE BAWAH, IA SEMAKIN MEMANTUL TINGGI

MINTA NASIHAT

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++
++++++++++++++++++++++++++++++++
                         e-Renungan Harian      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 23 Oktober 2009
Bacaan: 1 Raja-raja 12:1-17
Setahun: Markus 1-3
Nas: Tetapi ia mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua itu,
    lalu ia meminta nasihat kepada orang-orang muda yang sebaya
    dengan dia dan yang mendampinginya. (1 Raja-raja 12:8)

Judul:
                            MINTA NASIHAT

 Tiga orang teman Matt berencana menaruh bom di sekolah, membakar
 pintu-pintu keluar, lalu menembaki guru dan siswa. Mengetahui hal
 itu, Matt bingung: haruskah ia melapor pada pihak sekolah? "Tutup
 mulut saja," saran seorang teman, "toh rencana mereka belum tentu
 serius." Sebaliknya, ibu Matt menasihatinya agar melapor segera.
 Matt menuruti nasihat ibunya. Sekolah diberi tahu, lalu polisi pun
 bertindak. Di rumah ketiga anak itu, polisi menemukan bahan peledak,
 senjata, topeng, dan pesan bunuh diri. Laporan Matt telah
 menyelamatkan sebuah SMA di Texas dari teror maut!

 Orang bisa memberi kita beragam nasihat yang saling bertentangan.
 Berbahaya jika kita menuruti nasihat yang salah! Rehabeam pernah
 meminta nasihat pada dua kelompok orang tentang bagaimana ia harus
 bersikap menghadapi rakyat. Pendapat mereka bertentangan. Menurut
 kelompok tua-tua atau kelompok senior, Rehabeam sebagai raja baru
 harus bersikap lunak dan sabar, agar rakyat simpati. Namun, menurut
 kelompok teman sebayanya, Rehabeam harus bersikap keras demi menjaga
 wibawa. Nasihat terakhir lebih mudah dan menarik, walaupun tak
 selaras dengan prinsip firman Tuhan. Rehabeam menurutinya. Akibatnya
 rakyat pun meninggalkannya.

 Sebelum menuruti nasihat seseorang, ujilah apakah nasihat itu sesuai
 dengan firman Tuhan. Juga pertimbangkan siapa yang memberi nasihat.
 Apakah ia seorang yang dewasa rohani dan bijak, atau sekadar teman
 yang ingin mendukung pendapat kita? Jangan turuti sebuah nasihat
 hanya karena menarik didengar dan sesuai dengan anggapan kita _JTI

           JALAN ORANG BODOH LURUS DALAM ANGGAPANNYA SENDIRI
       TETAPI SIAPA MENDENGARKAN NASIHAT, IA BIJAK (AMSAL 12:15)
 

Letak Kekuatan

Letak Kekuatan

Ada kekuatan di dalam cinta, dan orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengalahkan keinginannya untuk mementingkan diri sendiri.

Ada kekuatan dalam tawa kegembiraan, dan orang yang tertawa gembira adalah orang yang kuat karena ia tidak pernah terlarut dengan tantangan dan cobaan.

Ada kekuatan di dalam kedamaian diri, dan orang yang dirinya penuh damai bahagia adalah orang yang kuat karena ia tidak pernah tergoyahkan dan tidak mudah diombang-ambingkan.

Ada kekuatan di dalam kemurahan, dan orang yang murah hati adalah orang yang kuat karena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannya untuk melakukan yang baik bagi sesamanya.

Ada kekuatan di dalam kebaikan, dan orang yang baik adalah orang yang kuat karena ia selalu mampu melakukan yang baik bagi semua orang.

Ada kekuatan di dalam kesetiaan, dan orang yang setia adalah orang yang kuat karena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadi dengan kesetiaannya kepada Tuhan dan sesama.

Ada kekuatan di dalam kelemah-lembutan, dan orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat, karena ia bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.

Ada kekuatan di dalam penguasaan diri, dan orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang kuat karena ia bisa mengendalikan segala nafsu keduniawian.

Di situlah letak dimana semua Kekuatan Sejati berada...

Sadarilah Anda juga memiliki cukup kekuatan untuk mengatasi segala masalah Anda. Dimanapun juga, seberat dan serumit apapun juga.

Sumber :
renungan-harian-kita@yahoogroups.com

Tak Pernah Ada Kata Terlambat

Tak Pernah Ada Kata Terlambat

Benarkah bahwa kita tak pernah terlalu tua untuk memulai karir baru atau membuat perubahan dramatis dalam kehidupan kita? Bagaimana jika kita berusia 72 atau bahkan 82 tahun? Apakah seusia itu kita terlambat untuk mempelajari bahasa baru? Ah, tidak juga. Dua ratus tahun lalu negarawan Roma, Cato, mempelajari bahasa Yunani pada usia 80 tahun. Bisakah kita lebih kreatif di usia itu? Bagaimana dengan Goethe? Mahakaryanya, `Faust' belum sempurna hingga ia berusia 80 tahun. Dan Michelangelo berusia 71 tahuh ketika ia melukis Kapel Sistine.

Butuh contoh lebih banyak? Luigi Cornaro, seorang terpelajar dari Venesia, mulai menulis geriatrik pada usia 83 tahun. Risalah klasiknya `The Joys of Old Age' ditulis [ada tahun 1562 ketika ia berusia 95 tahun! Di era modern, seorang filosof besar, ahli matematik, dan pecinta perdamaian, Bertrand Russell, berpartisipasi dan ditahan dalam sebuah demonsttasi anti nuklir ketika ia berusia 89 tahun. Dan tentu saja kita tak bisa melupakan Nenek Moses, yang mulai melukis di usia 80. Tahukan anda bahwa sekitar 25% lukisannya yaitu sebanyak 1,500 lukisan dibuatnya setelah ia berusia 100 tahun? Kemudian ada Henry Little, seorang Presiden Direktur dari The Institution for Savings di Newburyport, Massachusetts, memutuskan untuk pensiun sehingga orang yang lebih muda bisa mengambil alih. Tuan Little pensiun ketika ia berusia 102 tahun! Orang lebih muda yang ia maksud ternyata berusia 83 tahun.

Sedikit Pelajaran

Apa yang bisa kita pelajari dari contoh-contoh di atas? Mereka semua sangat berhasrat tinggi dalam melakukan apa yang meraka kerjakan. Hasrat atau passion adalah sumber energi dan membuat seseorang tetap awet muda, sebagaimana yang ditulis Benjamin Franklin,

"Mereka dengan cinta mendalam tak pernah tua, mungkin saja mereka meninggal karena usia tua, tapi sesungguhnya mereka mati muda."

Mereka juga menyadari, bahwa lebih baik menjadi 70 tahun lebih muda daripada berusia 40 tahun, sehingga mereka tidak membiarkan usia menghambat mereka untuk mengejar mimpi. Mereka memahami bahwa tak ada kata terlambat untuk mulai mengerjakan sesuatu, dan saat ini lah waktu untuk bertindak. Tidak seperti King Richard II, mereka tidak pernah berkeluh kesah,

"Aku menyia-nyiakan waktu, dan sekarang waktu lah yang menyia-nyiakan aku"

Pelajaran lain yaitu ketika peluang muncul, mereka terjun ke dalamnya. Memang, pasti ada resiko di dalamnya, tapi mengapa kita takut akan kehidupan? Kematian, mungkin, tapi tidak dengan kehidupan. Rita Coolidge menyadari pentingnya hal ini ketika ia berkata,

"Terlalu sering peluang datang mengetuk, tapi saat kita melepas rantai, melepas gembok, membuka kunci dan mematikan alarm pencuri, saat itu sudah terlambat."

Satu hal, bahwa obat mujarab untuk tetap awet muda adalah pengalaman dan pengetahuan baru yang kita dapat setiap hari. Rupanya Henry Ford merasakan hal serupa, ketika ia berkata,

"Siapapun yang berhenti belajar adalah kaum tua, tak peduli terjadi di usia 20 atau 80. Siapapun yang tetap belajar tidak cuma awet muda tapi tetap bernilai, tanpa memperhatikan kapasitas fisiknya."

Pada akhirnya, ada pepatah yang patut dipertimbangkan,

"Ketika kau lihat orang tua yang ramah tamah, berwatak halus, mantap, berisi, dan mempunyai selera humor yang baik, yakinlah bahwa kemudaan, kemurah hatian, dan kesabaranlah yang mereka miliki. Pada akhirnya mereka tidak meratapi masa lalu, juga tidak takut pada masa depan; mereka seperti waktu malam di ujung hari yang menyenangkan. "

Sumber :  renungan-harian-kita@yahoogroups.com

Ada Tetesan Setelah Tetesan Terakhir

Ada Tetesan Setelah Tetesan Terakhir

Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat.

Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping. Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir. 'Hingga tetes terakhir', pikirnya.

Manusia kuat lalu menantang para penonton: "Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!"

Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung.

Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras... dan menekan sisa jeruk... tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : "Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?"

Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. "Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung." Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton.

Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras... dan "ting!" setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung.

Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh.

Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, "Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu.

Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?"

"Begini," jawab wanita itu, "Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku. Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku". Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan. Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkat-Nya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku.

"Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya", demikian kata seorang bijak.

Seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerima hal tersebut.

Sumber :
renungan-harian-kita@yahoogroups.com

KINGS, Season 1, Movie Review.

KINGS, Season 1, Movie Review.



Cast :
- Ian McShane ... King Silas Benjamin
- Christopher Egan ... Capt. David Shepherd
- Susanna Thompson ... Queen Rose Benjamin
- Allison Miller ... Michelle Benjamin
- Eamonn Walker ... Rev. Ephram Samuels
- Sebastian Stan ... Jack Benjamin
- Dylan Baker ... William Cross
- Macaulay Culkin ... Andrew Cross
- Michael Patrick Crane ... Chancellor Hanson
- Marlyne Afflack ... Thomasina
- Wes Studi ... Gen. Linus Abner

- Created by Michael Green

Film serial KINGS adalah versi modern atau suatu kisah yang diadaptasi dari
kejadian di dalam Alkitab yang mengupas karakter Raja-raja pertama Kerajaan
Israel: Saul dan Daud. Dalam film ini ke dua tokoh tersebut diwakili oleh
King Silas Benjamin (Ian McShane) dan seorang prajurit muda/ seorang musisi
David Shepherd (Christopher Egan).

King Silas diceritakan sebagai penguasa dari 'kerajaan imajiner' yang
bernama Gilboa. Dalam film ini The Kingdom of Gilboa ini dibuat secara
kultur dan suasana yang mirip dengan keadaan di Amerika Serikat sekarang.
Michael Green penulis dan kreator film ini cukup piawai mengadaptasi
kisah-kisah dimasa lalu itu menjadi suatu kisah di zaman modern ini. King
Silas memiliki kekuasaan yang absolute, karakternya begitu kuat dan
berwibawa. Namun seperti yang kita kenal dalam kisah Daud vs Saul, King
Silas betapapun ia memiliki kuasa, ia tetap iri-hati kepada anak muda
sederhana, David Shepherd. Sikapnya yang aneh ini membuat hubungannya dengan
Rev. Samuels (Eamonn Walker) semakin renggang.

Episode KINGS ini dimulai dengan acara "the inauguration of Shiloh", ibukota
Kerajaan Gilboa yang megah oleh King Silas. Kerajaan Gilboa telah lama
berperang dengan seteru abadinya, kerajaan Gath (di dalam Alkitab, Gath
adalah satu dari lima kota besar Filistin).

Kemudian kisahnya diarahkan kepada seorang pemuda sederhana, David Shepherd
yang bekerja di bengkel milik keluarganya, disini ia pertama kali bertemu
dengan Rev. Samuels yang sudah dapat melihat suatu nubuat bagi David bahwa
ia akan menjadi orang besar. Kemudian seperti nasip telah menggariskannya,
David si bungsu dari Keluarga Jesse Shepherd ikut berperang bersama kakaknya
Eli, mereka bertempur melawan Gath.


Sebagai prajurit muda yang belum berpengalaman, ternyata keberanian David
melebihi yang lainnya. Ia masuk ke sarang musuh yang menyandera beberapa
tentara Kerajaan Gilboa, tanpa ia sadari rupanya sang putera mahkota Jack
Benjamin (Sebastian Stan) termasuk dalam sandera itu. Kemudian ia dengan
gagah berani mendatangi tank-tank milik Gath dengan seorang diri, dan
menariknya tank itu dinamai Goliat, dalam film ini. David meluncurkan
"portable rocket" (Bazooka) yang dibawanya mampu menghancurkan tank Goliat
dan membuat pasukan Gath itu mundur. Peristiwa tersebut secara instant
membuat David Shepherd sebagai seorang pahlawan nasional, kemudian ia
diundang ke ibukota Kerajaan. Di sini ia jatuh hati dengan putri kerajaan,
Michelle Benjamin (Allison Miller), dan kemudian diangkat menjadi jubir
Kerajaan untuk urusan pertahanan.


David tidak menyadari bahwa hal-hal itu akan menyeretnya ke dalam liciknya
politik kerajaan, dan bahwa ia hanya dimanfaatkan untuk kepentingan sesaat.
Bagaimanapun, David menjadi semakin populer, ditambah lagi ketika ia menjadi
tokoh yang turut andil dalam perdamaian dengan Kerajaan Gath.

Dalam acara peresmian ibukota di Shiloh itu, King Silas berceritera tentang
pengalamannya bagaimana ia dipilih Tuhan menjadi raja bagi Gilboa. Bagaimana
ia mendapat pengurapan khusus. Ia menceritakan pengalamannya melihat
sekumpulan kupu-kupu berterbangan dan kemudian hinggap di kepalanya
menyerupai mahkota, dan itu merupakan suatu tanda bahwa ia diijinkan Tuhan
untuk memerintah. Namun di kesempatan lain, King Silas kemudian melihat
bahwa David ketika berjalan di halaman istana, David ini pun dikerumuni
kupu-kupu di kepalanya yang juga menyerupai mahkota. Mulai saat itu King
Silas menjadi sangat iri kepada David. Karena simbolisme kupu-kupu di atas
kepala David ini bermakna bahwa Tuhan telah meninggalkan King Silas. King
Silas merasa sangat terancam posisinya sebagai raja , meskipun berkali-kali
David membuktikan kesetiaannya kepada rajanya ini.

Hubungan antara King Silas dan David sangat kompleks. King Silas menyukai
David, sekaligus membenci. Ia mengagumi sosok anak sederhana itu, sekaligus
sangat iri kepadanya. Rasa cemburu yang berkobar-kobar ini membuatnya
berkali-kali melakukan perbuatan untuk mencelakai David bahkan usaha-usaha
untuk membunuhnya.


Namun sepertinya David ini senantiasa dijagai para malaikat, ia senantiasa
lolos dari perangkap-perangkap yang dirancangkan oleh King Silas.

King Silas mempunyai istri yang sangat cakap. Di dalam Alkitab, Ahinoam
istri Raja Saul tidak banyak diceritakan. Namun dalam film ini, Ratu Rose
(Susanna Thompson) menempati posisi yang penting, dialah yang membangun
fondasi sistem monarki pada Kerajaan Gilboa, dan sekaligus kepala pengurus
istana. Ia adalah ibu yang baik yang sekaligus keras dan berkuasa kepada
anak-anaknya. Di lain hal Ratu Rose sering mengabaikan kebutuhan kebahagiaan
anak-anaknya kecuali membangun 'citra kerajaan' yang harus selalu sempurna
dihadapan rakyat Gilboa batapapun banyak pahit, getir dan kekotoran di dalam
istana.

Diceritakan King Silas memiliki 5 anak dari Ratu Rose, namun kini tinggal 2
orang, Jack dan Michelle. Jack Benjamin, sang putra mahkota, selama ini
belum pernah membuat ayahnya bangga. Jack adalah seorang closeted gay, yang
bertindak seolah-olah penyuka wanita di tempat-tempat hiburan malam, lalu
menemui kekasihnya secara tersembunyi. Juga terdapat masalah-masalah dalam
hubungan antara David dan Michele. King Silas tidak menyukai hubungan mereka
berkaitan dengan ketakutannya terhadap singgasananya yang terancam. Di lain
pihak King Silas memiliki kasus perselingkuhan dengan perempuan lain hingga
memiliki putra, dan herannya ia membiarkan rahasianya ini tidak hanya
diketahui pembantu setianya Thomasina (Marlyne Afflack) saja, namun ia
membiarkan David mengetahui hal ini juga.

Perpolitikan dalam istana King Silas ini semakin kompleks dengan adanya
tokoh antagonis lainnya, yaitu saudara laki-laki Ratu Rose yang bernama
William Cross (Dylan Baker) beserta anak laki-lakinya Andrew Cross (Macaulay
Culkin). William Cross adalah sosok yang cukup berpengaruh di Gilboa, ia
menguasai infrastruktur kota dan perekonomian di Shiloh.


Ia menyukai perang karena berkaitan dengan binis senjata yang dimilikinya.
King Silas sendiri terjebak di dalam manipulasi yang dilakukan William
Cross. Hal ini menjadi mungkin, karena ternyata dulu King Silas ketika
memperoleh posisi raja, adalah dengan mengkudeta saudaranya berkat bantuan
sang ipar itu. Manipulasi ini terus menggerogoti King Silas hingga ancaman
kepada nyawa King Silas sendiri, kemudian William menjadikan Jack sebagai
raja pengganti yang berperan tidak lebih dari boneka baginya. Ketika kudeta
itu terjadi. David mengambil inisyatif untuk menyelamatkan Sang Raja.
Betapapun King Silas sudah sering bermaksud mencelakai David, ia tidak
pernah membalas, sebaliknya ia kini semakin setia melayani rajanya dan
menjaganya di tempat pengasingan sampai kembali lagi memerintah Gilboa.
Sesampai di Shiloh dan mendapat kekuasaannya kembali sebagai raja. King
Silas kembali kepada penyakit lamanya, King Silas tak dapat berterima kasih
kepada jerih payah dan kesetiaan David, dan atas nasehat Rev. Samuels, David
mengasingkan diri ke Gath agar aman dari buruan King Silas.

Film KINGS ini punya semuanya, ada iri, benci, roman dan intrik-intrik.
Meski dikemas mirip dengan opera sabun, namun sajian sastranya lumayan
bagus, dialog-dialognya menarik. Saya senang mendengar cara 'King Silas'
berpidato, ada wibawa dan kuasa, dan ini membuat penontonnya seperti
menonton Shakespearean drama. King Silas adalah tokoh antagonis yang
sekaligus tokoh paling penting di film ini. Aktor Ian McShane berakting
dengan sangat bagus, ia mampu membawa dirinya sebagai seorang 'King' dengan
karakter yang sempurna. Meski dalam Alkitab menulis bahwa Raja Saul itu elok
rupanya dan bertubuh bagus (1 Samuel 9:2), namun toh disini, Ian McShane
punya pesona yang berbeda.

Film yang menarik untuk disimak.

Blessings,
Bagus Pramono
09-09-'09



Artikel Yang Lain:

- I am Legend

Sumber :
elia-stories@yahoogroups.com

Keuntungan Pendengar yang baik

Keuntungan Pendengar yang baik

(Amsal 18:15) Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.

Edgar Watson Howe berkata, "Tak seorang pun mau mendengarkan Anda bicara kalau ia tidak tahu bahwa selanjutnya adalah gilirannya untuk berbicara" Artinya, dimana saja kita akan menemukan banyak orang yang lebih senang berbicara daripada menjadi pendengar yang baik.

Firman Tuhan mengajarkan kita tentang hukum membangun hubungan, bahwasanya adalah lebih baik banyak mendengar dari pada berkata-kata. "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi." (Ams 10:19). Jika kita mau mencermati, maka kita akan menemukan kebenaran bahwa kita tidak akan belajar apapun jika kita terus menerus berbicara, tanpa memberi kesempatan pada orang lain untuk berbicara. Setidaknya ada lima manfaat yang kita dapatkan jika kita mau mengembangkan seni mendengarkan dengan baik.

Pertama, dengan mendengar kita sedang mengembangkan kemampuan untuk menghormati sesama. Sikap yang menghormati tercermin ketika kita dengan baik mendengarkan orang yang sedang berbicara kepada kita. Bayangkan, jika kita sedang berbicara dan lawan bicara kita sibuk memainkan handphone, membuka buku, memperbaiki make up-nya, bersiul-siul, atau pandangannya kosong karena pikirannya melayang-layang. Apakah semua itu menunjukan bahwa ia menghargai kita? Orang yang tahu menghargai sesamanya akan memberi perhatian pada orang yang sedang berbicara kapadanya.

Kedua, dengan mendengarkan kita sedang membangun hubungan yang baik dengan sesama. Jika kita menjadi pendengar yang baik maka kita akan mampu membangun hubungan yang akrab dengan banyak orang. Orang akan membuka diri karena ia menemukan orang yang dibutuhkannya, yaitu kita yang siap dan mau dengan baik mendengarkannya.

Ketiga, dengan mendengar kita sedang meningkatkan pengetahuan dan berpeluang mendapatkan ide ide. Ketika kita mendengar dengan baik, kita mendapatkan kesempatan untuk menyimak dan mengingat point-point yang bisa dijadikan pelajaran dari apa yang diungkapkan orang lain kepada kita. Jika kita memberi kesempatan kepada sesama untuk mengemukakan pemikiran-pemikiran nya dan kita mendengarkan dengan pikiran yang terbuka, maka di pikiran kita akan mengalir ide-ide baru.

Keempat, dengan mendengar kita sedang membangun loyalitas. Jika kita tidak dengan baik mendengarkan pasangan, anak-anak, karyawan, atau kolega kita, maka mereka akan menjauhi kita dan mencari orang yang mau mendengarkan mereka. Tapi jika kita memberi hati dan perhatian, maka mereka akan mencari dan mempercayai kita.

Kelima, dengan mendengar kita sedang membantu sesama. Setidaknya, jika kita belum memperoleh manfaat untuk diri sendiri, kita sudah membantu sesama.

DOA: Bapa, aku menyadari bahwa tidak mudah memberikan hati dan telinga untuk mendengarkan sesamaku, tapi aku berdoa agar Engkau memampukanku. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.

Sumber :renungan-harian-kita@yahoogroups.com

My Business Loss

My Business Loss

Bertahun-tahun yang lalu, aku kehilangan banyak uang dalam bisnis.
Itu merupakan kerugian besar bagi saya. Pada saat itu, aku kehilangan hampir seluruh harta.
Aku tergoda untuk bermuram, untuk merajuk, dan membawa beban berat untuk waktu yang lama.
Sebenarnya aku membiarkan diriku berduka untuk sesaat, yang menurutku cukup sehat.
Tapi aku memutuskan untuk tidak bersedih terlalu lama, atau aku akan terjebak selamanya.

Setelah beberapa waktu, aku menyatakan, "Allah mempunyai sesuatu yang lebih baik untukku."
Aku memilih untuk tersenyum. Aku memilih untuk melihat sisi terang. Aku memilih untuk percaya bahwa bisnis yang lebih baik akan datang. Bahkan, aku mulai menyatakan sesuatu yang luar biasa. AkRata Penuhu berkata, "Aku akan mendapatkan sepuluh kali lipat dari apa yang telah hilang!"

Kemudian minggu itu, seorang teman bertanya padaku, "Apakah benar bahwa Anda kehilangan banyak uang dalam bisnis?"
Aku berkata, "Ya, benar."
"Itu terjadi pada Anda juga, ya? Saya pikir orang-orang seperti Anda dibebaskan dari hal-hal ini. Jadi kenapa kamu tersenyum? "
"Karena aku percaya Tuhan sedang mengarahkan saya untuk bisnis yang lebih baik. Dan aku tahu bahwa aku akan mendapatkan sepuluh kali lipat dari apa yang hilang. "
Ini adalah klaim besar dan beberapa temannya tidak bisa mengerti mengapa aku begitu santai.

Tetapi beberapa tahun kemudian, apa yang aku nyatakan terjadi.
Aku mulai bisnis baru dan mulai mendapatkan sepuluh kali dari apa yang pernah hilang. Apa yang telah hilang, tabunganku selama bertahun-tahun, aku dapatkan kembali hanya dalam beberapa bulan. Hari ini, bisnis yang baru berkembang biak. Kadang-kadang aku bertanya pada diri sendiri, "Bagaimana jika aku tidak gagal dalam bisnis itu? Aku akan tetap terjebak dalam bisnis yang lama! Aku tidak akan punya bisnis baru yang aku miliki sekarang. "
Dan bayangkan jika terus bermuram durja dan merajuk, apakah aku akan melihat peluang-peluang baru di sekitarku? Bayangkan jika aku terus berduka kehilangan, akankah aku memiliki energi untuk mengusahakan sesuatu yang baru?

Teman, jangan fokus pada masalah-masalah dalam hidup Anda.
Jangan berfokus pada apa yang hilang.
Sebaliknya, fokus pada dua hal: lihatlah pada apa yang kau punya dan lihatlah hal-hal baru yang akan diberikan Allah padamu.
Dan bersyukurlah.

Sumber : renungan-harian-kita@yahoogroups.com

KEBESARAN MELAYANI

Tidaklah demikian di antara kamu. Siapa saja yang ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu (Markus 10:43)

Dalam teori manajemen dikenal adanya kepemimpinan melayani. Ternyata dengan melayani, pemimpin bisa menggerakkan orang dengan lebih efektif. Dengan melayani, orang tidak dipaksa untuk melakukan apa yang dilakukannya. Dari dalam hatinya akan muncul sebuah kerelaan yang diinspirasikan oleh karakter pemimpin yang telah lebih dahulu melayaninya. Dengan memakai studi ini, banyak manajer perusahaan
mulai menerapkan prinsip ini. Artinya, melayani ditujukan untuk membuat orang yang dipimpin dengan sukarela mengikuti kepemimpinan dari para manajer perusahaan tersebut.

Meskipun prinsip manajemen di atas menarik, dan sering diklaim berasal dari Yesus, tetapi bukan itu yang dimaksud Yesus. Ketika itu para murid mulai punya ambisi untuk menjadi yang terbesar. Dalam benak mereka, menjadi terbesar itu berarti memiliki posisi, dihormati, dan berkuasa. Yesus menegur mereka. Menjadi besar bagi Yesus memiliki jalan yang berbeda. Menempatkan diri di posisi terendah, dilupakan orang, dan rela melepaskan kuasa adalah kebesaran yang benar.

Jadi, ketika Yesus mengajarkan kita menjadi pelayan, hal itu tidak tergantung dari hasil yang didapatkan. Bagi Yesus, menjadi pelayan bagi orang lain sudah merupakan sebuah kebesaran jiwa dan watak. Kalau itu membuat orang lain bisa dipimpin dengan sukarela, maka tentu itu sesuatu yang baik. Namun, seandainya orang lain menolak dan menertawakan sikap melayani kita, kebesaran melayani itu tidak menjadi hilang. Menjadi pelayan itu sendiri adalah sebuah kebesaran.

Diikuti atau tidak diikuti bukanlah ukuran dari sebuah kebesaran -DBS

SESEORANG YANG MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI PELAYAN ADALAH SEORANG YANG BERJIWA BESAR

Sumber : http://renungan-harian-kita.blogspot.com/

TUHAN SUMBER BERKAT

TUHAN SUMBER BERKAT

"Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!" Yesaya 55:1

Pertolongan bersumber dari Tuhan; inisiatif untuk memberi pengharapan datang dari Tuhan juga, dan bagian manusia adalah meresponsnya. Dalam ayat pertama dikatakan "Ayo..." yang artinya suatu ajakan atau undangan untuk kita semua, sebab Tuhan sangat memperhatikan kebutuhan hidup kita. Tuhan tahu ketika kita dalam keadaan kekurangan. Oleh karena itu Tuhan memberikan semua itu dengan cuma-cuma alias gratis.

Banyak orang tidak mengerti rahasia untuk meraih berkat-berkat Tuhan tersebut sehingga mereka mencoba mencari pertolongan dan pengharapan di luar Tuhan. Padahal pertolongan dan pengharapan dari dunia ini hanya bersifat semu. Seringkali manusia berpikir bahwa harta kekayaan, pangkat dan kepandaian dapat mengatasi masalah dalam hidup ini. Tuhan jelas menyatakan, "...di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5b). Ingat, kekuatan manusia itu ada batasnya dan semua harta benda yang kita miliki di dunia ini bisa habis lenyap dalam sekejap mata karena "...di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19b). Tetapi dalam Tuhan kita akan mendapatkan berkat dan jaminan hidup yang tidak dimiliki orang-orang di luar Dia. Yesus sendiri berkata, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b).

Ada pun kunci untuk dapat menikmati berkat-berkat Tuhan adalah: 1. Kita harus memiliki telinga yang senantiasa dengar-dengaran akan firmanNya (Yesaya 55:3). Kita harus mau melangkah untuk melakukan kehendak Tuhan (hidup dalam ketaatan). "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. " (Yohanes 15:7). 2. Kita harus mencari Tuhan dan selalu berharap padaNya (Yesaya 55:6). Kita harus membangun kekariban dengan Tuhan, serta mempercayakan hidup ini sepenuhnya kepadaNya, bukan kepada yang lain.

Apa pun yang kita perlukan, Tuhan pasti sanggup menyediakan, asal kita mau mengerjakan bagian kita.

Sumber :  http://renungan- harian-kita. blogspot. com

MENJADI ORANG HEBAT

MENJADI ORANG HEBAT

Orang melihat Yesus membuat mujizat. Ia membuat segala-galanya menjadi baik. Apakah kita sudah menjadi seperti Yesus, segala-galanya baik? Sebenarnya kita sudah mulai, ketika kita datang ke gereja dan berdoa kita sudah menjadikan segala-galanya baik. Kita mengungkapkan pikiran-pikiran baik kita pada Tuhan, lewat mengumpulkan kolekte dll. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setiaNya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka pada masa kelaparan.

Seorang imam, namanya Yohanes Maria Vianne dari Perancis, yaitu pelindung imam khususnya Praja. Dia selalu setia untuk duduk di ruang pengakuan sampai 12 jam untuk mendengarkan pengakuan dosa. Yohanes Maria Vianne ini juga terkenal karena kotbah-kotbahnya yang mengesankan. Melihat latar belakang pendidikannya, Yohanes Maria Vianne ini dianggap kurang pandai, karena ujian berkali-kali tapi tidak lulus, dan diapun belajar hingga berdarah-darah. Oleh karena itu waktu ditabiskan dipilihlah sebuah tempat desa yang terpencil jauh dari kota . Hal ini dilakukan supaya tidak menanggung malu.

Tetapi anehnya yang datang ke gereja itu para bangsawan, Uskup dan orang-orang penting lain untuk mengaku dosa dan mendengarkan kotbahnya. Kehebatan Yohanes Maria Vianne dari 2 hal yaitu dengan membaca Kitab Suci dan berdoa. Dari situlah bimbingan rohaninya menjadi luar biasa.

Kalau demikian bukan saja Yohanes Maria Vianne, asal kita punya kemauan untuk mendalami Kitab Suci dan berdoa. Kalau kita membaca 1x seminggu mendengarkan Kitab Suci di gereja itu biasa. Apalagi kalau selain hari Minggu membaca Kitab Suci dan berdoa, kita menjadi luar biasa. Kitab Suci itu umurnya 2000 tahun. Ada juga kitab-kitab lain yang dibuat sebelum Yesus yaitu Taurat dan Perjanjian Lama yang telah dibaca oleh Yesus. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan oleh nafas dari mulutNya, diciptakan segala tentaranya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi. Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

Yesus hebat karena Dia baca Kitab Suci. Kalau Yesus mau buat mukjizat, apa yang Dia lakukan? Dia bersyukur dulu, setelah itu Dia menengadah ke langit, dan berkata "Effata", artinya: Terbukalah (Mrk 7: 31:37). Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang mereka, makin luas mereka memberitakannya. Tujuannya supaya orang tidak salah paham, bahwa orang lalu kemudian terlalu memuja Yesus. Orang-orang ingin menjadikanNya Raja. Yesus mewartakan bukan Dia sendiri, yang diwartakan adalah Kerajaan Allah, bukan kehebatanNya.

Apabila kita melihat orang yang membenci kita, kita cukup mendoakan, "Tuhan ampunilah dosanya dan berilah dia pengampunan" .

Sumber :  http://renungan- harian-kita. blogspot. com/

HATI ALLAH YANG HANCUR

Setelah satu minggu yang panjang mengajar dan memberi konseling di Norwegia, saya merasa "jenuh kepada orang".Saya menyukai pekerjaan saya, tetapi pada akhir minggu setelah setiap harinya melayani selama 18 jam, Saya sungguh ingin menyendiri. Ketika turun dari taksi di muka bandar udara internasional Oslo, diam-diam saya menaikkan sebuah doa.Permintaan saya sederhana sekali:yang saya inginkan hanyalah sebuah tempat duduk sendirian di pesawat, dengan ruang yang cukup luas untuk meluruskan kaki saya yang panjang(tinggi saya 1,8 meter lebih) dan beristirahat sepanjang penerbangan pulang ke Amsterdam yang memakan waktu 3 jam.

Berjalan menelusuri lorong pesawat, dengan agak membungkuk supaya kepala saya tidak membentur langit-langitnya, saya menemuka sebaris tempat duduk yang kosong dekat pembatas, itu berarti saya punya ruang ekstra bagi kaki saya dan suatu penerbangan yang tenang. Saya tersenyum sendiri ketika saya membalikkan tubuh untuk duduk di kursi pinggir dekat lorong, dan berpikir alangkah baiknya Tuhan, menjawab permintaan saya untuk memperoleh sedikit ketenangan dan istirahat. "Tuhan mengerti betapa lelahnya saya," pikir saya.

Ketika saya meletakkan tas saya di bawah kursi di depan, seorang pria yang berpakaian sedikit kumal mendekat sambil tersenyum dan menyapa saya dengan suara keras: "Hei! Orang Amerika ya?"

"Ya...ya benar," jawab saya dengan enggan.Saya mengambil tempat duduk di dekat lorong karena berpikir bahwa orang yang ingin duduk di sebelah saya tentu mengalami sedikit kesulitan sebab harus melewati kaki saya yang panjangnya! Orang itu duduk di barisan belakang saya, tetapi saya tidak menaruh perhatian kepadanya dan mulai membaca.

Beberapa menit kemudian, kepala laki-laki itu muncul dari samping.

"Baca apa?" tanyanya sambil mengintip dibalik pundak saya.

"Alkitab," jawab saya agak tidak sabar. Apakah ia tidak melihat bahwa saya tidak ingin diganggu? Saya kembali bersandar ke belakang, tetapi beberapa menit kemudian mata yang sama kembali muncul dari balik kursi saya. "Apa pekerjaan Anda? katanya.

Karena tidak mau terlibat dalam percakapan panjang, saya menjawab dengan singkat, "Sejenis pekerjaan sosial," kata saya dengan harapan ia tidak tertarik.

Saya merasa sedikit terganggu karena sudah tidak menceritakan yang sebenarnya, tetapi saya tidak berani mengatakan bahwa saya terlibat dalam membantu orang yang sengsara di jantung kota Amsterdam. Hal itu pasti akan memancing pertanyaan-pertanyaan lain.

"Boleh saya duduk di sebelah Anda?" ia bertanya sambil melangkahi kaki-kaki saya.Tampaknya ia mengabaikan usaha saya untuk tidak mengobrol dengannya. Mulutnya bau alkohol dan ludahnya memercik ketika ia berbicara, membasahi muka saya seperti hujan gerimis.

Sikapnya yang menjengkelkan itu membuat saya amat kesal.Ketidakpekaannya telah menggagalkan semua rencana saya untuk menikmati pagi yang tenang ini. "Oh Tuhan," saya mengeluh dalam hati, "Tolonglah saya"

Percakapan kami mulanya berjalan dengan lamban. Saya menjawab beberapa pertanyaan tentang pekerjaan kami di Amsterdam dan saya mulai bertanya-tanya mengapa laki-laki ini sangat ingin berbicara dengan saya. Ketika percakapan semakin berlanjut, saya mulai sadar bahwa sayalah yang kurang peka.

"Isteri saya seperti Anda," katanya kemudian. "Ia berdoa bersama anak-anak, menyanyikan lagu untuk mereka dan mengajak mereka ke gereja. "Sesungguhnya", katanya perlahan dengan mata yang mulai basah, "Dialah satu-satunya kawan sejati yang pernah saya punyai"

"Pernah?" tanya saya. "Mengapa Anda berkata tentangnya seperti itu?"

"Dia telah pergi." Air mata mulai mengalir membasahi pipinya. "Ia meninggal tiga bulan yang lalu ketika melahirkan anak kami yang kel lima."Mengapa?", tanyanya dengan terisak, "mengapa Allahmu mengambilnya pergi?Isteri saya begitu baik.Mengapa bukan saya?Mengapa justru dia?Sekarang pemerintah mengatakan saya tidak cocok untuk mengurus anak-anak saya sendiri, dan mereka juga pergi."

Saya memegangi tangannya dan kami menangis bersama. Betapa egoisnya saya! Saya hanya memikirkan kebutuhan saya untuk beristirahat padahal laki-laki ini sangat membutuhkan pertolongan.

Ia melanjutkan kisahnya pada saya. Setelah isterinya meninggal, seorang pekerja sosial menganjurkan agar anak-anaknya di urus oleh negara. Ia begitu sedih sehingga tidak dapat bekerja, dan iapun kehilangan pekerjaannya. Hanya dalam beberapa minggu ia kehilangan isterinya, anak-anaknya dan pekerjaannya. Karena liburan tinggal beberapa minggu lagi, ia tidak tahan untuk merayakan natal seorang diri. Sekarang ia sedang berusaha menghilangkan kesedihannya.

Ia terlalu pahit untuk dihibur. Ia telah dibesarkan oleh empat ayah tiri yang berbeda dan ia tidak pernah mengenal ayahnya yang sebenarnya. Mereka semua adalah laki-laki yang keras. Ketika saya menyinggung Allah, ia bereaksi dengan pahit, "Allah?" katanya, "Saya pikir kalau memang ada Allah, Dia pasti monster yang kejam! Bagaimana mungkin Allah yang penuh kasih melakukan ini terhadapku?"

Ketika saya meneruskan pembicaran dengan orang yang terluka itu, Saya diingatkan kembali bahwa banyak orang di dunia ini yang tidak mengerti akan Allah yang merupakan seorang bapa yang penuh kasih. Berbicara tentang allah Bapa yang penuh kasih hanya akan menimbulkan kepedihan dan kemarahan dalam hati mereka. Berbicara mengenai hati Allah sebagai bapa kepada mereka, tanpa merasakan kepedihan mereka, hampir sama dengan suatu tindakan kejam.

Satu-satunya cara saya dapat menjadi kawan laki-laki itu dalam perjalanan dari Oslo ke Amsterdam ialah dengan menjadi kasih Allah baginya. Saya tidak berusaha untuk memberi jawaban yang sempurna. Saya hanya membiarkannya marah lalu menawarkan minyak belas kasihan bagi luka-lukanya. Ia ingin percaya kepada Allah, tetapi jauh d idalam hatinya, rasa keadilannya telah diperkosa.

Ia membutuhkan seseorang yang dapat mengatakan bahwa tidak apa ia marah dan mengatakan kepadanya bahwa Allah juga marah terhadap ketidakadilan. Setelah Saya mendengarkannya dan mempedulikannya serta menangis bersamanya, ia siap mendengarkan kata-kata saya bahwa Allah lebih sedih daripada dirinya atas apa yang telah terjadi dengan isteri dan keluarganya.

Tak ada seorangpun yang pernah mengatakan kepadanya bahwa Allah juga mengenal; kepedihan hati yang hancur.

Ia mendengarkan dengan diam sementara saya jelaskan bagaimana ciptaan Allah begitu rusak karena dosa dan sikap egois, sehingga kini menjadi berbeda seluruhnya dari apa yang ia ciptakan semula.

Kemudian ia mengajukan pertanyaan yang kita semua pernah menanyakannya: Mengapa? Mengapa Dia menciptakan sesuatu yang dapat jatuh dan menjadi rusak? Jika ia adalah Bapa yang penuh kasih, mengapa ia ijinkan segala penderitaan itu?

Kemudian saya membagikan beberapa jawaban yang telah menolong saya.

Banyak orang tidak dapat memahami bahwa ada Allah yang baik tetapi mengijinkan penderitaan. Namun jika tidak ada Allah yang berkepribadian kekal, penderitaan manusia kehilangan arti sama sekali. Jika tidak ada Allah, maka manusia hanyalah suatu produk yang kompleks dari suatu waktu dan kebetulan. Hanya merupakan suatu akibat dari proses evolusi. Jika itu benar, maka penderitaan hanyalah suatu masalah yang bersifat fisik dan kimiwai.

Jika tidak ada Allah, tidak akan ada kemurnian moral, dan tidak ada dasar untuk mengatakan bahwa setiap bentuk penderitaan adalah salah secara moral.

Dengan menyangkal eksistensinya, manusia menyangkal arti kehidupan itu sendiri dan karenanya juga menyangkal dasar dari perkataan bahwa tidaklah benar bagi manusia untuk menderita.

Tanpa Allah kita bahkan tidak dapat mengajukan pertanyaan, "Mengapa orang yang tidak bersalah menderita?" karena tidak ada yang disebut tidak bersalah.

Tidak bersalah mengandung arti salah, dan salah menyatakan secara tidak langsung bahwa ada hal-hal yang mutlak tidak benar secara moral.

Saya percaya menderita itu salah, dan fakta bahwa Allah itu ada mengijinkan saya untuk mengatakannya dengan tegas. Namun penegasan itu membawa kita kepada pertimbangan lain yang penting. Bagaimana perasaan Allah terhadap penderitaan dan kejahatan di dalam ciptaanNya. Alkitab berkata bahwa Dia sangat berduka di dalam hatinya. (Kejadian 6:5-6)

Sumber : http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2008/01/hati-allah-yang-hancur.html

Lelah? Bersyukurlah!

Ayat bacaan: Keluaran 36:1
=======================
"Demikianlah harus bekerja Bezaleel dan Aholiab, dan setiap orang yang ahli, yang telah dikaruniai TUHAN keahlian dan pengertian, sehingga ia tahu melakukan segala macam pekerjaan untuk mendirikan tempat kudus, tepat menurut yang diperintahkan TUHAN."

lelah, bersyukurHari sudah larut malam, pekerjaan masih menumpuk. Sehari penuh bekerja membuat saya mulai merasa kehabisan bensin untuk melanjutkan tugas satu persatu hingga selesai, termasuk menulis renungan yang sudah menjadi komitmen saya untuk dilakukan setiap hari. Bekerja di beberapa bidang memang menuntut konsentrasi lebih. Saya dan istri saat ini sedang sibuk mengurus pindahan, di satu sisi mengemas barang-barang dan di sisi lain merenovasi rumah yang akan ditempati berikutnya. Itu sungguh menyita waktu dan tenaga, karena kami harus bolak balik membeli cat dan peralatan lainnya, mengurus ini dan itu yang berhubungan dengan kepindahan. Jika itu saja sudah capainya minta ampun, situs musik yang saya kelola ternyata jadwalnya pun sedang padat. Ada begitu banyak event yang harus ditulis, ada album yang harus diulas dan sebagainya. Maka seperti yang saya sebutkan di awal, rasanya saya seperti kehabisan bensin, lelah luar biasa. Ketika saya menuliskan renungan ini, stamina rasanya sudah sangat terkuras. Tapi bedanya dengan sejam sebelumnya, saat ini saya merasakan sukacita dan seperti mendapat tambahan tenaga untuk terus melanjutkan tugas dengan sebaik-baiknya hingga selesai. Apa yang membuat hal itu? Ayat bacaan hari ini menjadi jawabannya. Puji Tuhan, dalam keadaan timbunan tugas luar biasa ternyata Tuhan mengerti hal itu dan menguatkan saya lewat firmanNya!

Kisah Si Sandal Cantik

Setting : sebuah rumah berlantai dua di salah satu kawasan Jakarta. Suara mobil berhenti. Tok-tok-tok, langkah kaki 2 orang terdengar memasuki halaman. (krrriittt) suara pintu dibuka. Seorang wanita muda awal 20 tahunan melangkah masuk sambil membawa kantong plastik besar.

Makin Kecil

Makin Kecil

Ayat bacaan: Yohanes 3:30
=====================
"Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil."

makin kecil, rendah hatiMemiliki anggota keluarga atau teman yang punya kedudukan atau pengaruh di negeri ini dianggap sangat menguntungkan. Ada banyak kemudahan yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan relasi. Ini sebuah kebiasaan yang sudah menjadi hal lumrah di masyarakat. Ada yang memanfaatkan hubungan yang bisa mendatangkan kemudahan untuk mendapat pekerjaan, ada yang memakainya sebagai backing yang bisa melepaskannya dari jerat hukum, ada pula yang merasa bisa bertindak seenaknya karena ia adalah bagian dari kelompok atau orang-orang yang punya pengaruh besar. Tidak heran mereka-mereka yang sering mengandalkan bentuk seperti ini seringkali bertindak arogan dan merasa dunia ini milik mereka. Konsep pemikiran seperti ini dalam bentuk yang tidak seekstrim diatas  juga menjadi konsep pemikiran dunia. Di jaman modern seperti sekarang ini, dunia menekankan konsep persaingan dan bagaimana mengungguli orang lain, berada di atas mereka. Itulah yang dipercaya akan mendatangkan kesuksesan.

Sebagai orang Kristen, konsep yang seharusnya kita anut bukanlah seperti itu. Dalam konsep Kekristenan kita diminta untuk tetap berada dalam kondisi rendah hati, semakin rendah hati ketika kita semakin tinggi. Ini sebuah konsep yang tentu saja bertentangan dari konsep duniawi, dan mungkin dalam pola pikir masyarakat modern akan dianggap aneh. Tapi itulah sebenarnya yang harus mendasari sikap anak-anak Tuhan. Kita diingatkan dalam Surat Efesus untuk selalu bersikap rendah hati, lemah lembut, sabar dan peduli pada orang lain. "Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu." (Efesus 4:2). Hal seperti ini dipakai sebagai prinsip hidup oleh Yohanes Pembaptis. Bayangkan, ia adalah orang yang dipakai Tuhan untuk mempersiapkan pelayanan Kristus. Ialah yang membaptis Sang Juru Selamat. Kurang apa lagi? Yohanes bisa saja bersikap sombong, karena di antara begitu banyak manusia dirinyalah yang dipakai Tuhan untuk tujuan yang begitu besar ini. Tapi Yohanes tidak bersikap demikian. Baginya prinsip hidup itu adalah seperti ini: "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil."(Yohanes 3:30). Yohanes mengatakan dengan tegas bahwa dirinya bukanlah Mesias, tapi hanya orang yang diutus untuk mendahului Yesus. "Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya." (ay 28). Yohanes memilih untuk tidak merebut kemuliaan yang merupakan milik Tuhan, meski ia merupakan salah satu tokoh kunci yang penting dalam karya penebusan Kristus yang memberikan keselamatan kepada kita.

Hal menarik dalam konsep kerendahan hati ini juga ditunjukkan oleh Paulus. Paulus adalah seorang pekerja Tuhan yang luar biasa. Keteguhan, kekuatan dan keberaniannya sungguh mengagumkan. Dari pembantai orang Kristen, ia berubah secara radikal menjadi penginjil yang sangat besar. Bayangkan jika ia tidak diselamatkan, kemana dia akan berakhir. Tapi ternyata Tuhan memilih dan memakainya, sehingga akhirnya keselamatan pun menjadi bagiannya. Apakah Paulus menyombongkan dirinya? Sama sekali tidak. Mari kita lihat apa kata Paulus mengenai dirinya. "Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah." (1 Korintus 15:9). Dalam kesempatan lain ia berkata "Di antara seluruh umat Allah, sayalah yang paling hina." (Efesus 3:8 BIS). Dan dalam surat Timotius, Paulus mengatakan "Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa." (1 Timotius 1:15). I am the sinnest of the sinner. Itu pengakuan Paulus. Kita bisa melihat intensitas yang semakin meningkat dari ketiga perkataan Paulus di atas. Ia menjadi semakin kecil ketika Kristus berada semakin besar di dalam dirinya. Inilah bentuk konsep Kekristenan yang harus kita pegang sebagai anak-anak Tuhan.

Dunia boleh memakai konsep pemikiran yang berbeda, namun sebagai orang yang beriman pada Kristus kita harus memiliki konsep kerendahan hati. Tuhan harus semakin besar, tapi kita harus semakin kecil. Sukses dalam konsep Kekristenan adalah konsep yang ditandai dengan sikap semakin rendah hati, tapi di saat yang sama semakin meninggikan Tuhan. Menjadi pengikut Kristus dan mendapatkan janji keselamatan hendaklah membuat kita bersyukur dan semakin rindu untuk memuliakan namanya, bukan menyalahgunakannya dalam berbagai bentuk kesombongan dan lainnya. Ingatlah bahwa dalam setiap keberhasilan kita, baik dalam pekerjaan maupun pelayanan, semua itu adalah karunia dari Tuhan dan bukan dari kuat dan hebat kita sendiri. Oleh karenanya, tetaplah rendah hati dan terus tinggikan Tuhan.

Ketika Tuhan makin besar, kita harus makin kecil

Sumber : http://renungan-harian-online.blogspot.com/

Alasan untuk Memaafkan

Alasan untuk Memaafkan
Bacaan hari ini: Matius 18:21-35
Ayat mas hari ini: Matius 6:12
Bacaan Alkitab Setahun: Matius 1-4

Di sebuah ruang pengadilan, seorang pemuda duduk di kursi terdakwa. Ia didakwa membunuh teman sebayanya. Sebelum hakim membaca keputusan, ia bertanya kepada ayah anak yang menjadi korban, “Pemuda ini terbukti bersalah telah membunuh putra Anda. Menurut Anda hukuman apa yang setimpal untuknya?” Bapak tua itu menjawab, “Pak Hakim, anak saya satu-satunya telah meninggal. Hukuman apa pun tidak akan mengembalikan hidupnya. Saya sangat mengasihinya, dan sekarang tidak punya siapa-siapa untuk saya kasihi. Tolong kirimkan terdakwa ke rumah saya, untuk menjadi anak saya.”

Apa reaksi kita terhadap orang yang pernah menyakiti kita? Ingin menghukumnya? Mencoba untuk membuatnya merasakan penderitaan yang kita rasakan, bahkan kalau bisa lebih menderita; biar tahu rasa? Memaafkan memang bukan perkara semudah membalikkan telapak tangan. Namun, begitulah yang Tuhan ingin kita lakukan (ayat 22). Lalu, bagaimana melaksanakan kehendak Tuhan itu di tengah keterbatasan kita?

Pertama, sadari bahwa ibarat orang berutang, kita lebih punya banyak utang kepada Tuhan, daripada orang lain kepada kita. Dosa kita yang begitu banyak, oleh kasih Kristus lunas dibayar di kayu salib. Jadi, kalau utang kita yang segitu banyaknya sudah Tuhan bayar lunas, mengapa kita masih terus menuntut orang lain ”membayar” utangnya kepada kita (ayat 33)? Kedua, sadari bahwa menyimpan dendam dan kebencian dalam hati hanya akan menimbulkan ketidaksejahteraan. Hanya menambah beban. Dengan memaafkan sebetulnya kita tengah berbuat baik kepada diri sendiri.

Kekuatan seseorang terletak ketika ia bisa memaafkan orang yang menyakitinya
Sumber : http://www.renunganharian.net
Penulis: Ayub Yahya



TIADA LAGI AIR MATA

TIADA LAGI AIR MATA

"Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." Wahyu 21:4

Hidup di dunia ini diwarnai air mata yang tak kunjung habis. Air mata senantiasa mengikuti perjalanan hidup manusia sejak ia dilahirkan. Kelahiran bayi pun diawali tangisan dan tetesan air mata, begitu keluar dari rahim ibunya ia sudah mulai menangis. Ini adalah air mata pertamanya saat pertama kali ia melihat dunia. Dan ketika orang meninggalkan dunia ini kembali ditutup dengan linangan air mata dari keluarga, teman dan para sahabat. Sungguh, air mata merupakan bagian kehidupan manusia.

Tetapi, pada saatnya air mata itu akan berhenti mengalir yaitu pada hari yang penuh dengan kemenangan dan kebahagiaan, air mata tak akan lagi terlihat, di mana tak seorang pun sanggup menghapus air mata kita kecuali tangan Tuhan sendiri. Segala kesusahan tidak akan kita alami lagi. Bagi umat Tuhan yang setia sampai garis akhir akan mendapatkan perhentian. Janji firmanNya mengatakan, "Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." (Wahyu 7:16-17).

Bagi yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta mampu menyelesaikan tugas dan panggilanNya di sepanjang hidupnya, tidak akan mengalami air mata lagi, karena mereka akan menerima kehidupan kekal sebagai upah kesetiaan dan ketekunannya memelihara iman. Namun bagi yang menolak Kristus akan mengalami penderitaan abadi, dan air matanya tidak akan pernah berhenti mengalir karena "Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi." (Matius 13:42). Mereka akan menyesal di sepanjang abad. Penyesalan yang benar-benar sudah terlambat, sebab ketika kesempatan dan pintu anugerahNya masih terbuka, begitu saja disia-siakan.

Gunakan waktu yang ada sebaik mungkin, sehingga pada waktunya kelak kita akan beroleh apa yang Dia janjikan!

Sumber : http://renungan- harian-kita. blogspot. com/

MEREDAKAN KEMARAHAN

MEREDAKAN KEMARAHAN

Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: Janganlah matahari terbenam, sebelum padam kemarahanmu (Efesus 4:26)

Di buku rekor Guinness 2005, Percy Arrowsmith dan Florence tercatat sebagai suami istri tertua di dunia. Mereka telah menikah selama 80 tahun. Percy berusia 105 tahun, sedangkan istrinya 100 tahun. Namun, keduanya masih saling mencintai. Apa rahasianya? "Sederhana!" kata mereka. "Kami tidak akan pergi tidur sebelum menyelesaikan konflik.

Tidak enak tidur membawa kemarahan. Jika bertengkar, kami berusaha saling mengampuni sebelum larut malam, supaya hari itu bisa ditutup dengan ciuman dan genggaman tangan."

Kemarahan bisa mampir mendadak; ketika kita dicurangi, dituduh bersalah, atau saat melihat ketidakadilan. Mazmur 37 ditulis bagi orang muda yang panas hatinya ketika melihat orang-orang jahat sukses. Mereka berbuat curang (ayat 1), melakukan tipu daya, tetapi hidup lebih berhasil ketimbang dirinya yang hidup lurus (ayat 7).

Kemarahan pun muncul. Jika dipendam, kemarahan ini akan berbuahkan iri hati dan kepahitan. Satu kali ia bakal meledak dan bertindak main hakim sendiri! Maka, pemazmur menasihatinya untuk berhenti marah (ayat 8) dan menyerahkan masalahnya kepada Tuhan (ayat 5). Biarlah Tuhan yang bertindak dan memunculkan keadilan (ayat 10,11). Kemarahan tidak berguna. Jika disimpan, ia bagai sampah yang membusuki hati.

Apakah Anda sedang marah atau kerap marah? Datangnya marah tak bisa dicegah, tetapi bisa diredakan. Ceritakan kekesalan Anda kepada Tuhan, nantikan Dia bertindak, lalu padamkan amarah Anda sebelum mentari terbenam. Jangan biarkan kemarahan mengotori hati, mematahkan semangat, dan mengganggu waktu tidur Anda! --JTI

KEMARAHAN ITU BAGAIKAN KANKER IA HARUS SEGERA DIBABAT SEBELUM MERAMBAT

Sumber : http://renungan- harian-kita. blogspot. com/

Cerita tentang sikap

Cerita tentang sikap

Jerry adalah manajer sebuah restoran di Amerika. Dia selalu dalam suasana hati yang baik dan selalu memiliki sesuatu yang positif untuk dikatakan. Ketika seseorang akan bertanya kepadanya bagaimana dia lakukan, dia akan selalu menjawab, "Kalau aku lebih baik, aku akan kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar dari pekerjaan mereka ketika dia berganti pekerjaan sehingga mereka dapat mengikuti-Nya berkeliling dari satu restoran ke restoran. Alasan para pelayan mengikuti Jerry adalah karena sikapnya. Dia adalah seorang motivator alami. Jika seorang karyawan sedang mengalami hari yang buruk, Jerry selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi.


Melihat gaya ini benar-benar membuat saya penasaran, jadi suatu hari aku pergi ke Jerry dan bertanya kepadanya, "Aku tidak mengerti! Tidak seorang pun dapat menjadi positif sepanjang waktu. Bagaimana Anda melakukannya? "

Jerry menjawab, "Setiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih berada dalam suasana hati yang baik atau saya bisa memilih berada dalam suasana hati yang buruk aku selalu memilih berada dalam suasana hati yang baik. Setiap kali sesuatu yang buruk terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku dapat memilih untuk belajar dari itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap kali seseorang datang kepada saya mengeluh, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat menunjukkan sisi positif kehidupan. Aku selalu memilih sisi positif kehidupan. "

"Tapi itu tidak selalu mudah," aku protes.

"Ya, memang," kata Jerry, "Hidup adalah tentang pilihan. Bila Anda membuang semua sampah, setiap situasi adalah choice.You memilih bagaimana Anda bereaksi terhadap situasi Anda memilih bagaimana orang akan mempengaruhi suasana hati Anda. Anda memilih untuk berada dalam suasana hati yang baik atau buruk. Ini pilihan Anda bagaimana Anda menjalani hidup. "

Beberapa tahun kemudian, aku mendengar bahwa Jerry secara tidak sengaja melakukan sesuatu yang Anda tidak seharusnya dilakukan dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang restorannya terbuka suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Ketika mencoba untuk membuka brankas, tangannya, gemetar dari kegugupan tergelincir dari kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya.

Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan dilarikan ke rumah sakit.

Setelah 18 jam operasi dan berminggu-minggu perawatan intensif, Jerry fromthe dirilis rumah sakit dengan pecahan peluru masih dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry aboutsix bulan setelah kecelakaan. Ketika saya bertanya bagaimana dia, dia menjawab, "Kalau aku lebih baik, aku akan kembar. Mau lihat bekas luka? "Saya menolak untuk melihat luka-lukanya, tapi bertanya padanya apa yang telah melalui pikirannya saat perampokan terjadi.

"Hal pertama yang pergi dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian, setelah mereka menembak saya, saat aku berbaring di lantai, Iremembered bahwa aku telah twochoices: aku dapat memilih untuk hidup atau memilih untuk mati. Aku memilih untuk hidup. "

"Apakah kau tidak takut?" Saya bertanya.

Jerry melanjutkan, "Paramedis yang besar. Mereka terus mengatakan padaku. Aku akan baik-baik saja. Tetapi ketika mereka mendorongku ke Ruang Gawat Darurat dan aku melihat ekspresi wajah para dokter dan perawat, saya benar-benar takut. Di mata mereka, saya membaca "Dia mati." Saya tahu saya perlu mengambil tindakan. "

"Apa yang kamu lakukan?" Saya bertanya.

"Yah, ada perawat besar pertanyaan berteriak padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah saya alergi terhadap apa-apa."

"Ya," jawabku.

Para dokter dan perawat berhenti bekerja sebagai mereka menunggu jawabanku. Aku menarik napas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!' Selama tawa mereka, aku mengatakan kepada mereka, 'Aku memilih untuk hidup. Silakan beroperasi pada saya seolah-olah saya hidup, tidak mati '. "

Jerry hidup berkat keahlian para dokter, tetapi juga karena sikap yang luar biasa. Aku belajar darinya bahwa setiap hari Anda memiliki pilihan untuk baik menikmati hidup Anda atau membencinya. Satu-satunya hal yang benar-benar milikmu bahwa tak seorang pun dapat mengendalikan atau mengambil dari Anda adalah sikap Anda, jadi jika Anda bisa menjaga Rata Penuhof itu, hal-hal lain dalam hidup menjadi lebih mudah.

BERDOA SAMPAI SESUATU TERJADI

BERDOA SAMPAI SESUATU TERJADI

Seorang laki-laki sedang tidur di pondoknya ketika kamarnya tiba-tiba menjadi terang, dan nampaklah Sang Juruselamat. Tuhan berkata padanya bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukannya.

Lalu Tuhan menunjukkan padanya sebuah batu besar di depan pondoknya. Tuhan menjelaskan bahwa ia harus mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya.

Hal ini dikerjakan laki-laki itu setiap hari. Bertahun- tahun ia bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, pundaknya sering menjadi kaku menahan dingin, ia kelelahan karena mendorong dengan seluruh kemampuannya. Setiap malam laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan sedih dan cemas, merasa bahwa sepanjang harinya kosong dan tersia-sia.

Ketika laki-laki itu mulai putus asa, si Iblis pun mulai mengambil bagian untuk mengacaukan pikirannya " Sekian lama kau telah mendorong batu itu tetapi batu itu tidak bergeming. Apa kau ingin bunuh diri? Kau tidak akan pernah bisa memindahkannnya."

Lalu, ditunjukkannya pada laki-laki itu bahwa tugas itu sangat tidak masuk akal dan salah. Pikiran tersebut kemudian membuat laki-laki itu putus asa dan patah semangat.

"Mengapa aku harus bunuh diri seperti ini?" pikirnya. "Aku akan menyisihkan waktuku, dengan sedikit usaha, dan itu akan cukup baik."

Dan itulah yang direncanakan, sampai suatu hari diputuskannya untuk berdoa dan membawa pikiran yang mengganggu itu kepada Tuhan.

"Tuhan," katanya " Aku telah bekerja keras sekian lama dan melayaniMu, dengan segenap kekuatanku melakukan apa yang Kau inginkan. Tetapi sampai sekarang aku tidak dapat menggerakkan batu itu setengah milimeterpun. Mengapa? Mengapa aku gagal?'"

Tuhan mendengarnya dengan penuh perhatian," Sahabatku, ketika aku memintamu untuk melayaniKu dan kau menyanggupi, Aku berkata bahwa tugasmu adalah mendorong batu itu dengan seluruh kekuatanmu seperti yang telah kau lakukan. Tapi tidak sekalipun Aku berkata bahwa kau mesti menggesernya. Tugasmu hanyalah mendorong. Dan kini kau datang padaKu dengan tenaga terkuras, berpikir bahwa kau telah gagal. tetapi apakah benar? Lihatlah dirimu. Lenganmu kuat dan berotot, punggungmu tegap dan coklat, tanganmu keras karena tekanan terus- menerus, dan kakimu menjadi gempal dan kuat. Sebaliknya kau telah bertumbuh banyak dan kini kemampuanmu melebihi sebelumnya. Meski kau belum menggeser batu itu. Tetapi panggilanmu adalah menurut dan mendorong dan belajar untuk setia dan percaya akan hikmatKu. Ini yang kau telah selesaikan. Aku, sahabatku, sekarang akan memindahkan batu itu. "

Terkadang, ketika kita mendengar suara Tuhan, kita cenderung menggunakan pikiran kita untuk menganalisa keinginanNya, sesungguhnya apa yang Tuhan inginkan adalah hal-hal yang sangat sederhana agar menuruti dan setia kepadaNya....

Dengan kata lain, berlatih menggeser gunung-gunung, tetapi kita tahu bahwa Tuhan selalu ada dan Dialah yang dapat memindahkannya. Ketika segalah sesuatu kelihatan keliru.... lakukan P.U.S.H. (PUSH = dorong)
Ketika pekerjaanmu mulai menurun.... lakukan P.U.S.H.
Ketika orang-orang tidak berlaku seperti yang semestinya mereka lakukan.... lakukan P.U.S.H.
Ketika uangmu seperti "lenyap" dan tagihan-tagihan mulai harus dibayar.... lakukan P.U.S.H.

P. Pray
U. Until
S. Something
H. Happens
PUSH = Pray Until Something HAPPENS!!
(Berdoalah sampai sesuatu terjadi)

Sumber : http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2008/01/berdoa-sampai-sesuatu-terjadi.html

TEKUN BEKERJA

TEKUN BEKERJA

Nats: Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti (Rut 2:7)

Bekerja sebagai regu pemadam kebakaran itu unik. Menurut Dr. Terence Keane, seorang pengamat perilaku, hanya 5% waktu mereka dipakai untuk memadamkan api. Sisanya, 95% waktu dipakai untuk menunggu. Ini membuat banyak pemadam kebakaran kerap merasa bosan, sehingga mereka disarankan agar melakukan pekerjaan lain untuk mengisi waktu, tetapi tetap siaga. Orang yang tidak bekerja akan merasa hidupnya tak bermakna. Tak bersemangat. Sebaliknya, kesibukan bekerja akan meningkatkan vitalitas hidup!

Rut dan mertuanya tiba di Israel tanpa membawa apa pun. Melarat.
Fakta ini mengharuskan Rut segera berjuang mencari makan agar mereka berdua bisa tetap hidup. Rut tidak suka berpangku tangan, apalagi meminta-minta sambil menunggu belas kasihan orang. Rut lebih suka bekerja. Maka, ia mohon diperkenankan memungut sisa bulir-bulir jelai yang berceceran. Pekerjaan kasar ini ia tekuni dari pagi sampai sore. Melelahkan. Namun, Rut bekerja dengan tekun. "Seketika pun ia tidak berhenti," karena didorong oleh rasa tanggung jawabnya. Rut bekerja keras melakukan yang terbaik, meski pekerjaannya sangat tidak menyenangkan. Dan, Tuhan memberkati karyanya.

Mungkin pekerjaan Anda lebih nyaman daripada Rut. Sudahkah Anda
bekerja segiat dia: melakukan yang terbaik? Ataukah kita
bermalas-malasan dan bekerja ala kadarnya? Ingatlah bahwa setiap
pekerjaan adalah anugerah Tuhan. Berapa pun upah yang Anda terima,pekerjaan membuat kita merasa diri berharga. Pekerjaan membuat kita mampu mandiri. Jika dilakukan dengan giat dan penuh dedikasi,pekerjaan akan membawa kemuliaan besar bagi Tuhan -JTI

JANGAN BEKERJA ALA KADARNYA BEKERJALAH SEOLAH TUHAN-LAH BOS ANDA

Sumber : http://renungan- harian-kita. blogspot. com/

Join here to receive articles via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner